Evita membeberkan saat ini pemerintah sedang menggodok perpres tersebut. Ia berharap, sebelum akhir Maret 2012, perpres tentang diversifikasi bahan bakar akan segera terbit. "Kami sedang menyiapkan perpres itu, konsepnya sudah ada tapi masih ada yang perlu dirampungkan lagi," terang Evita, Kamis (1/3).
Ia melanjutkan, perpres diversifikasi bahan bakar tersebut untuk membuat pemerintah konsisten dalam melakukan kebijakan konversi bahan bakar minyak ke gas. Kebijakan untuk membuat gas sebagai salah satu bahan bakar alternatif sudah ada sejak tahun 1987. Sayangnya, kebijakan ini tidak pernah digarap serius oleh pemerintah. "Perpres itu supaya tetap bagus," terang Evita.
Beberapa usulan yang diatur di dalam rancangan pepres diversifikasi bahan bakar tersebut adalah pembagian tugas dan sinergi antara kementrian. Ia menjabarkan, misalnya untuk Kementrian ESDM bertanggung jawab dalam hal penyediaan pembangunan distribusi gas. Kemudian Kementrian Perindustrian bertugas dalam hal penyediaan konverter kit dan tabung. Sedangkan Kementrian Perhubungan bertanggung jawab untuk persyaratan teknis layak jalan kendaraan bermotor.
"Dengan perpres ini kami akan dorong penggunaan gas. Pemerintah akan sediakan dua jenis bahan bakar gas adalah CNG dan LGV," ungkap Evita.
Terkait dengan infrastrukturnya, pembangunan infrastruktur akan dilakukan secara bertahap. Untuk wilayah Jabodetabek akan mulai duluan pada kuartal II tahun 2012. Kemudian menyusul pada akhir tahun (kuartal IV tahun 2012) adalah wilayah Jawa Timur. Untuk wilayah Jawa Barat, seluruh infrastruktur baru bisa masuk pada kuartal II tahun 2013. Sementara untuk Bali dan Jawa tengah, program diversifikasi bahan bakar gas mulai akan berlaku pada kuartal 2 tahun 2014.
"Kami tidak hanya membangun SPBG dan konverter kit. Pemerintah juga akan membangun bengkel, sehingga pemasangan konverter kit hanya boleh di bengkel yang sudah berlisensi demi keamanan," tutur Evita.
Selain menyiapkan infrastrukturnya, Kementrian ESDM juga akan mengamankan pasokan gas untuk transportasi. Menurutnya Kementrian ESDM bekerja sama dengan BP Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). "Tahun 2012 pasokan gas untuk transportasi sudah aman. Kita sedang melangkah untuk 2013 dan 2014," jelas Evita.
Pada tahun 2012, Kementrian ESDM menyediakan pasokan gas sebesar 32,8 juta kaki kubik perhari (MMSCFD) terdiri dari DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat sebesar 26,1 MMSCFD dan kebutuhan gas untuk wilayah Jawa Timur sebesar 6,7 MMSCFD. Untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, pasokan gas berasal dari Pertamina EP, Perusahaan Gas
Negara, Medco E&P Indonesia, PT PHE ONWJ, CNOOC Ses, Conoco Philips Coridor Block dan Bina Bangun Wibawa Mukti. "Telah juga disiapkan cadangan gas sebesar 50 MMSCFD dari PT Kangean Energy Indonesia mulai Mei 2012," kata Evita.
Sementara itu, Wakil Menteri ESDM, Widjajono Partowidagdo mengatakan pemerintah juga memiliki rencana mandatory gas. Rencana mandatory gas ini, kata Widjajono, nantinya berlaku untuk wilayah penghasil gas. Dengan adanya mandatory, wilayah daerah penghasil gas wajib memberikan pasokan gas untuk kebutuhan transportasi. "Tapi ini masih usulan. Kita masih menerima usulan dari perusahaan, akademisi dan masyarakat bagaimana. Nanti kita akan ambil solusi terbaik," kata Widjajono.
By : http://industri.kontan.co.id/news/perpres-bahan-bakar-gas-akan-segera-terbit-1/2012/03/04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar