Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
JAKARTA – Politikus PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka sepakat agar semua pihak yang ada di lingkungan DPR berpakaian sopan, namun tak harus dibuat aturan larangan menggunakan rok mini. DPR selayaknya lebih fokus pada pokok kerja yang telah diamanatkan rakyat.
“Saya setuju siapapun yang ada di lingkungan DPR harus berpakaian sopan, tapi rasanya tidak perlu dibuat aturan tertulis meskipun sifatnya imbauan. Rakyat yang mengatakan pada saya, fokuslah pada tugas pokok sebagai anggota dewan: legislasi, budgeting, dan pengawasan yang pro rakyat, sesuai dengan sumpah jabatan di bawah Kitab Suci dan amanat konstitusi,” ujar Rieke dalam rilisnya kepada wartawan, Rabu (7/3/2012).
Rieke menduga santernya isu larangan memakai rok mini di gedung DPR hanya mengalihkan keluhan rakyat agar anggota dewan lalai dan lupa dengan desakan untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Rakyat selalu mengingatkan saya, bekerjalah untuk hal-hal yang penting untuk rakyat, dengarkan keluhan rakyat. Perjuangkan hak-hak rakyat, tolak kebijakan yang bisa sengsarakan rakyat. Seperti dugaan beberapa pihak, saya jadi menduga apakah isu pakaian seksi atau larangan rok mini di DPR adalah pengalihan isu dari desakan rakyat agar DPR tolak keinginan pemerintah naikan harga BBM,” terangnya.
Jika benar larangan memakai rok mini adalah pengalihan isu keniakan BBM maka dia dengan lantang menolak rencana tersebut. Apa yang dipikirkan rekan-rekannya di gedung parlemen saat ini adalah mencari solusi terkait rencana kenaikan BBM agar tidak membebankan rakyat.
“Kalau itu tujuannya, maka saya adalah salah satu anggota dewan yang akan terus teriakkan tolak kenaikan BBM. Saya yakin mayoritas dewan sedang berpikir betulkah subsidi BBM yang menyebabkan APBN jadi bermasalah? Betulkah kenaikan BBM satu-satunya cara hemat APBN? Rasanya, itulah yang harusnya kita diskusikan dan cari solusinya,” kata dia.
Yang jelas, kata Rieke, rok mini tidak akan sebabkan sembako naik tapi kenaikan BBM pasti sebabkan harga sembako naik. “Dengan kata lain BBM naik akan ada efek domino yang akan membuat rakyat kita semakin sengsara,” tegasnya.
Anggota Komisi IX itu menilai etika moral politik DPR saat ini dipertaruhkan. DPR akan lebih tidak sopan dan bermoral jika kenaikan BBM nantinya disetujui sebab dengan kenaikan BBM itu rakyat akan mengalami dampak langsung dari efek domino kenaikan sembako.
“Etika moral politik kita sebagai politiskus sedang dipertaruhkan, karena sesungguhnya akan tidak sopan dan tidak bermoral jika DPR setujui kenaikan BBM karena kita wakil rakyat pasti tahu. Saya yakin kawan-kawan saya di DPR, mayoritas wakil rakyat memang wakil rakyat sesungguhnya,” tukasnya.
“Saya setuju siapapun yang ada di lingkungan DPR harus berpakaian sopan, tapi rasanya tidak perlu dibuat aturan tertulis meskipun sifatnya imbauan. Rakyat yang mengatakan pada saya, fokuslah pada tugas pokok sebagai anggota dewan: legislasi, budgeting, dan pengawasan yang pro rakyat, sesuai dengan sumpah jabatan di bawah Kitab Suci dan amanat konstitusi,” ujar Rieke dalam rilisnya kepada wartawan, Rabu (7/3/2012).
Rieke menduga santernya isu larangan memakai rok mini di gedung DPR hanya mengalihkan keluhan rakyat agar anggota dewan lalai dan lupa dengan desakan untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Rakyat selalu mengingatkan saya, bekerjalah untuk hal-hal yang penting untuk rakyat, dengarkan keluhan rakyat. Perjuangkan hak-hak rakyat, tolak kebijakan yang bisa sengsarakan rakyat. Seperti dugaan beberapa pihak, saya jadi menduga apakah isu pakaian seksi atau larangan rok mini di DPR adalah pengalihan isu dari desakan rakyat agar DPR tolak keinginan pemerintah naikan harga BBM,” terangnya.
Jika benar larangan memakai rok mini adalah pengalihan isu keniakan BBM maka dia dengan lantang menolak rencana tersebut. Apa yang dipikirkan rekan-rekannya di gedung parlemen saat ini adalah mencari solusi terkait rencana kenaikan BBM agar tidak membebankan rakyat.
“Kalau itu tujuannya, maka saya adalah salah satu anggota dewan yang akan terus teriakkan tolak kenaikan BBM. Saya yakin mayoritas dewan sedang berpikir betulkah subsidi BBM yang menyebabkan APBN jadi bermasalah? Betulkah kenaikan BBM satu-satunya cara hemat APBN? Rasanya, itulah yang harusnya kita diskusikan dan cari solusinya,” kata dia.
Yang jelas, kata Rieke, rok mini tidak akan sebabkan sembako naik tapi kenaikan BBM pasti sebabkan harga sembako naik. “Dengan kata lain BBM naik akan ada efek domino yang akan membuat rakyat kita semakin sengsara,” tegasnya.
Anggota Komisi IX itu menilai etika moral politik DPR saat ini dipertaruhkan. DPR akan lebih tidak sopan dan bermoral jika kenaikan BBM nantinya disetujui sebab dengan kenaikan BBM itu rakyat akan mengalami dampak langsung dari efek domino kenaikan sembako.
“Etika moral politik kita sebagai politiskus sedang dipertaruhkan, karena sesungguhnya akan tidak sopan dan tidak bermoral jika DPR setujui kenaikan BBM karena kita wakil rakyat pasti tahu. Saya yakin kawan-kawan saya di DPR, mayoritas wakil rakyat memang wakil rakyat sesungguhnya,” tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar